PASURUAN - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, di Kabupaten Pasuruan, ditargetkan rampung pada bulan Juni 2019, yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf sudah meletakkan batu pertama Offtake SPAM Umbulan, di Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jumat (23/11/2018). 

Irsyad Yusuf mengatakan, proyek Umbulan sudah dirintis sejak 37 tahun lalu. Namun, baru terealisasi di era kepemimpinan Presiden Jokowi, dan  ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN)

Bupati yang akrab disapa Gus Irsyad ini mengaku, menjadi satu-satunya kepala daerah yang menandatangani proyek strategis nasional SPAM Umbulan, pada menit-menit akhir.

"Saya ajukan syarat-syarat jika umbulan di ekspor sampai ke Gresik, Surabaya, Sidoarjo. Setiap tahun ada 23 desa kekeringan, dan kekurangan air di Kabupaten Pasuruan," ujar ketua Alumni UMM tersebut, sesuai rilis yang diterima Sindonews.com.

Lampu hijau itu diberikan usai pemerintah pusat bersedia menggelontorkan dana sebesar Rp327 miliar dari APBN, untuk pemenuhan air bersih di Kabupaten Pasuruan. Sedikitnya ada 4000 liter/detik air Umbulan yang belum dimanfaatkan dengan baik.

Sementara itu, nantinya air Umbulan yang didistribusikan akan dikelola langsung oleh PDAM Jawa Timur dengan harga Rp 1.050 per/m³ untuk warga Kabupaten Pasuruan.

Untuk diketahui, terdapat lima offtake yang dibangun di wilayah Regional SPAM Umbulan  Pasuruan. Di antaranya Offtake Gempol, Offtake Winongan, Offtake Beji, Offtake Rembang dan Offtake Pohjentrek ditargetkan rampung tahun depan.

Sekda Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono pada saat peletakan batu pertama, meminta agar hutan yang berada di atas sumber mata air agar tetap dilestarikan demi keberlangsungan sumber mata air.

"Air ini satu-satunya air di Indonesia, yang bisa langsung diminum," ungkapnya.